Rabu, 10 Agustus 2011
comic
kegiatan sekolah sudah sekitar 1 bulan. masih penyesuaian. Ramadhan ini kakakm pulang dzhuhur nggak seperti biasanya masuk skolah jam 7 pulang jam 3 sore. diliat2...kegiatan di rumah kok nggak pernah baca buku yaa???...mgkin juga sudah bosan dengan buku2 yang ada...bunda kluarin comic. shibao...
alhamdulillah kakak suka sayangnya acara baca cerita menjelang tidur blom bisa konsisten...maafkan bunda kak. hu hu huuuu... mudah2n segera kakak suka baca dan bisa berkegiatan sendiri.amin
ABI di Ramadhan 2011
Malam hari...
Rasa yang nggak bisa di uraikan dengan kata ketika melihat kakak bisa berlatih ibadah saat Ramadhan...
bulek, truck dan ajalnya...
Di Ramadhan 2011 yang lalu...
Puasa hari kesekian...
9 agustus 2011
Telpon masuk tapi kresek-kresek. Kedua kali..suara putus-putus. Akhirnya kami lanjutkan dengan SMS...
kabar bulek (tante dalam bahasa jawa) kami kecelakaan.
Sempat atur hari untuk membesuk. Saya dan suami putuskan besok karena sudah dzuhur dan kondisi puasa.
Tapi SMS baru masuk lagi...
"mbak, bulek sudah meninggal"
Kaki ini lemas dari SMS awal, kini tambah lemes...jadi saya nggak menemui beliau lagi????...
Jadi seperti inikah akhir untuk bulek???...
Malamnya saya, dan 2 kakak sepupu perempuan atur waktu untuk berangkat bareng.
10 agustus 2011
Waktu sahur.
Saya jemput kakak sepupu..dengan taxi sendirian. Ayah dan abi tetap beraktifitas. ke kantor dan sekolah. Jadi saya mewakili keluarga, juga bapak yang nggak memungkinkan rawuh...
Diperjalanan, kami (saya dan kakak sepupu masih kaget dengan berita ini)
saya masih ingat betul sosok bulek..
sabar, selalu senyum dan santun...
Aaahhh...wanita hebat...
Dan kkami biasa main di pesawat rusak di lapangan dekat rumah bulek saat kami kecil dulu..
Dan kini saya datang lagi...
bukan untuk main pesawat...
Tapi untuk berita dukamu...
09.10
terguncang karena jalan menuju komplek LAPAN bergeronjal...hati kami terguncang lebih hebat dari ini...bukan hanya karena jalan tapi karena kepergian bulek yang nggak kami sangka...
09.54 pagi
Kendaraan kami merayap di jalan menuju gerbang komplek. Bau besi terbakar. Sedikit asap tercium di hidung kami karena kaca kendaraan kami tak tertutup rapat. Saya buka lebar jendela. Baunya sangat menyengat. Disebelah kanan TRUCK gosong menyapa pandangan.
DUGG!!!
Hati ini terpukul...
"inikah truck yang merengut bulek???..."
dan kami lanjutkan masuk ke komplek.
Wajah keluarga begitu merundung duka. dalam...sangat dalam...
Namun ada ketabahan, kepasrahan dan keihklasan yang berusaha mereka dan kami tata dalam hati kami...
Dan om yoto...suami dari bulek...
Nggak banyak berkata2..sedikit cerita disela banyaknya tarikan berat nafasnya...tangis tertahannya...
"siang kemarin, bulek nyiapin tempat dan makanan buka puasa bersama. Ada ayam yang sudah siap dibumbu yang di koordinasikan ke om. dan siang janjian seperti biasa dijemput di gerbang komplek LAPAN. Siang kemarin juga...bulek telpon sudah di gerbang. Jadi saya kluarkan motor, rumah sepi nggak dikunci karena hanya ke depan gang. Tapi di gerbang komplek ramai orang...dan saya mendekat...kok bulek terlentang...palanya berlumuran darah...uang Rp.2000 masih di tangan...saya langsung ke RS...dan bulek sudah nggak ada..."
Ya Alloh...om...yang tabah...
yang kuat...juga ihklash kan...
kami tau nggak mudah..
Tapi jangan dibuat berat...
Nggak cepat waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan hati yang ditinggalkan...bayangan perginya ibu berkelebat di kepala saya...mata kami entah sudah berapa kali meneteskan airmata dan hati kami menjerit...
Tapi semua Alloh yang atur...semua Alloh yang punya...
Haq Alloh lah mengambil apa yang DIA punya...
Kakak dari bulek bilang: "bulek pulang ngajar, pulang berjihad. adik saya orang baik. dia pergi dengan ridho suami. nggak ada masalah apa2...jadi dia mati syahid"
Dan saya tambahkan untuk penguat om yoto yang duka-nya jelas melebihi duka kami...
"om, nunsewu...ada hadits yang mengatakan bahwa orang yang mati syahid...kadang di perang tertusuk panah, tersayat pisau atau tertusuk pedang. mati dalam luka yang berdarah2...kita melihat mereka kesakitan. Tapi disisi Alloh orang yang mati syahid hanya terasa seperti di cubit ringan. ini kefadholan orang mati syahid. jadi nunsewu om...lihat dengan kaca mata iman...kalo bulek meninggal dengan cara mati syahid seperti bude bilang tadi...bulek nggak kesakitan om...hanya saja keterbatasan kita dalam memahami cara alloh mematikan orang dengan cara seperti bulek sulit kita pahami"
Ya robb...
HAQ Alloh mengatur hidup kami..
kami antarkan bulek kami...
kami berusaha meng ikhlashkannya...
tapi berat bagi kami...
Kuatkan keluarga yang ditinggalkan ya Alloh...
Allohu ma'i...
"fa idzaja ajaluhum layasta'khiruna sa atawala yastaqdimun" : dan ketika ajal bagi mereka tak ada yang mengakhirkan dan mengawalkan... (bila sudah ajal (waktu mati) maka nggak ada yang bisa memajukan-mempercepat atau bahkan memundurkan-menunda) Alqur'an karim (maaf lupa surat dan ayatnya)