Dia datang dan masuk ke kehidupan saya karena allah...
Allah yang maha rahman yang mengatur semuanya... dan karena allah semata kami menikah...
Nggak punya ekspektasi selain syurga. mencari pahala dg nikah...jadi kalkulator kami mati dan tak kami gunakan dalam konteks pernikahan kami... saya+dia=ibadah=syurga dan bila nggak sejalan atau nggak sesuai ajaranNYA saya+dia=nggak nyaman=dosa...
Tanpa diskusi Allah beri pemikiran dan niat yang sama...
dan kami menikah...
Dengan perbedaan yang jelas...
Entah ini hari keberapa, bulan keberapa kami menikah...
Kami sering lupa di tahun kapan kami menikah. Nggak ada perayaan dalan tanggal pernikahan kami di setiap tahunnya...karena setiap hari kami merayakan kesyukuran kami...
kami memulai dan melanjutkan "penerimaan" bukan menuntut atau mengubah...
Sampai hari ini...saya adalah diri saya begitupun suami...
Alhamdulillah ya Allah saya bisa lebih menikmati hidup dan ibadah padaMU ...
Saya berpikir " dia sudah sempurna sebab kekurangan dan banyak kelebihannya. kami tak saling mengubah namun saling menerima dan membangun... ”
*hug ayah