kejadiannya waktu kita berkunjung ke kubah emas mengantar bapak /mbah/uyut
1 orang dengan 3 posisi di trahnya, bapakku, mbahnya anakku, uyutnya cucu2ku :)
seperti biasa, fasilitas umum dalam hal ini toilet nggak pernah sebanding dengan kebutuhan pengunjung. disinilah seninya. mengantri, tertib dan tetap sopan. banyak hal yang bisa kita tanamkan pada anak dari apa yg kita contohkan
abi, anakku seperti halnya yufa cucu dari garis kekeluargaan mengantri untuk pipis didampingi aku dan uti (nenek dari yufa kakak sepupuku)
berhubung anak2 sdh gelisah nahan pipis aku ijin ke 2 ibu-ibu yang antri di depan kami untuk mendahulukan anak2 sedang aku-uti tetap sesuai antrian. tapi ibu-ibu tadi menolak. dan...masyaalloh...3 barisan antrian nggak ada respon sama sekali. mereka semua ibu-ibu. berjilbab. dilingkungan masjid. terasa janggal. bahkan ada ibu yang lebih tua dari kami yang ternyata pusing tetap mengantris tanpa di dahulukan...
jelas ada yang salah....
jadi inget, sampe sekarang klo jalan dengan beberapa teman alhamdulillah bisa menempatakan diri. naek transportasi umum ya kita dahulukan yg tua, hamil atw bawa anak, malah ada teman yang berani bangunin ataw negur laki2 yang duduk untuk berdiri gantian sama ibu-ibu. dan sering heran, kursi khusus di kereta yang masih selalu didudukii orang yang bukan seharusnya trus pake acara petugas ngingetin segala.
jelas ada yang salah...
apa yang kami lakukan di transportasi umum bukan hal yang hebat tapi baru dasar dari apa yang seharusnya dilakukan
kalo kita kupas 16 moral dasar, point: empaty, peduli dan suka menolong lupa di tanamkan ataw tidak di pahami?????...
bikin mulut ternganga cuek bebek juga dijangkiti remaja dan orang dewasa. klo moral dasar sudah tertanam kan nggak perlu lagi petugas mengingatkan hal remeh temeh tapi penting kayak gini...
*sekedar share karena masih banyak yang harus kita benahi. mulai dari diri sendiri. keluarga kemudian orang terdekat*
masjid kubah mas
Tampak depan
Bebagi makan siang dengan yuva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar