Senin, 10 Oktober 2011

PERBODEN



minggu lalu kami naik express menuju tempat yang kami tentukan sebagai tempat makan siang..

Cuaca panas, AC-pun tak membuat sejuk. Rasanya pas sekali kalo emosi memuncak atas setiap kejadian baik penting atau tak penting untuk marah...

Dan di depan mall yang dituju, seseorang dari kami minta driver memutar balik berhenti di depan mall. lebih cepat, pasti lebih murah dan tak memakan waktu lama...

Driver memberi alasan bila putar balik dan terlihat polisi maka tanggungan penumpang untuk menyelesaikan perkara sidang atau tilang. Masuk akal, logis dan benar...

Tapi diantara kami masih ngotot untuk putar balik. suasana panas di luar taxi kini terasa membakar hati... *asepdikepala:wessshhh*

Kini, pilihan ada 3: putar balik dengan kemungkinan berhadapan polisi, putar balik di tempat yang ditentukan agak lama tapi aman dan tertib, atau...turun bukan di tempat yang kami inginkan.

Cukup 1 kali aku mendukung dan menginformasikan ke sesama penumpang bahwa sangsi polisi tanggungan penumpang, meskipun sangat disayangkan bila itu jadi pilihan beresiko.

Dan kami turun...Ahhh bocah. si bujang memberengut. Kena atmosfir tak sedap dalam taxi...

menggerutu...manyun...

Kupilih pinggiran area parkir

Bunda; kenapa kak?..

Kakak: sebel, supir taxi-nya gak asik. gitu aja gak mau... *cemberut*

Bunda: maaf, kakak jangan kesel nanti jadi gak nyaman. masih mau makan bareng apa pulang???

Kakak: makan bareng

Bunda: Ditata hatinya jgn kesel ya biar nyaman

Kakak menggangguk

Tapi baru 3 langkah dia bersungut2 lagi..

OOhh...masalah belum tuntas!!! Kembali ke ajak menepi...

Bunda; Ada apa lagi kak?

Kakak: masih sebel, supirnya ngomong gitu..

Badanku masih membungkuk mensejajarkan pandangan si bujang...

Bunda: Bapak supir tadi gak mau putar balik karena ada tanda dilarang putar balik. menurut kakak kalo di larang putar balik kita putar balik tertib tidak??

Kakak: tidak. tapi tadi bajaj sama motor banyak yang putar balik disitu!!!

Bunda: Tapi ada tanda di larang kan kak??

kakak mengangguk

Bunda: maaf, kalo ada tanda larangan banyak yang putar balik apa kita ikutan kak??

Kakak menggeleng lagi tapi masih bersungut

bunda: Maaf, kakak ingat2 ya. kalo ada peraturan yang kita ikutin orang yang nggak tertib apa aturannya?

Kakak: aturannya

Bunda: jadi...bapak supir tadi benar atau salah

Kali ini kakak senyum

Kakak: bener *menundukan kepala, senyum sedikit*

Ahh...si bujang sudah ambil kesimpulan. Rsanya beres...bisa makan-makan...

Bunda: masalahnya sudah selesai kak?

Kakak mengangguk lagi

Bunda: Jadi nggak kesel lagi?

Kakak: ya enggak lah buuunnnd...

Lanjut!!! makaaaannnnn...

Masalah si bujang seringkali masih berakar pada bagaimana mesikapi situasi yang masih diluar pemahaman dan kendalinya. Tapi Alhamdulillah semua sudah di antisipasi dan di dasari...

Sejak usia 3 tahun kami membahas apapun, dimanapun dan kapanpun...

Masalah tertib, aman dan nyaman berkendaraanpun sudah di bahas dawi awal busway beroperasi.

Saat itu banyak pengendara bermotor masuk jalur busway. Dijalanan saat bonceng ayah ku ajak si bujang melihat itu. trus ku bilang motor yang masuk jalur busway itu menyalahi aturan kak, apapun alasannya. dan ituuu bukan haq-nya

Kena sangsi polisi itu hal kecil, hal yang bisa di nego. Tapi sebab kelallaian pengendara kemudian celaka itu adalah bayaran yang tidak saja mahal tapi nggak kita inginkan.

Lain waktu Alloh ijinkan di hadapan kami ada mobil masuk jalur busway dan melilit putar2 di jalan karena terguncang pembatas jalur...dan ini ku bahas penyebabnya tidak tertib dan masuk jalur yang bukan haq-nya. Alloh nggak suka pada orang2 yang melanggar batas ..

Mungkin bagi sebagian orang hal-hal seperti ini hal kecil tapi baguku tidak. Muslim dan muslimah sejati akan patuh aturan diniati karena Alloh. Apapun aturan itu aku yakin ada maksud dan tujuan.

Dan teringat obrolan saat jaman kuliah. kakak no.1 bilang di jepang orang sangat tertib, bahkan saat jam 2 malam tak ada polisipun lampu merah ya berhenti. nggak spt di indonesia kalo gak ada polisi siangpun lampu merah nyolong2 maju jalan...

Kita sering teriak ke wakil rakyat ttg hal2 yang mereka selewengkan...aduuhh sayang banget kalo kita di posisi kita masih belum bisa menggunakan haq dan menjalankan kewajiban kita...

*tafaqqohu qobla antusawadu*=pahamkanlah sebelum menjadi pemimpin -alhadits (lupa hadits apa, ngajinya udah lama bangeeettt)

Sebenarnya, menginginkan perubahan seperti AA gym bilang: mulai dari diri sendiri

Aku bilang mulai dari diri sendiri, dari skala kecil berkesinambungan dan kebaikan akan terwujud di detiap area kita ada karena sikap positif kita.amin Memang perlu waktu, agak lama tapi pasti ada hasilnya...

Pesanku selalu ke kakak: jadilah muslim sejati, bertindak benar dan baik tanpa pengawasan orang. Karena Allohu ma'i, Alluhu nadhori, Allohu syahidy--)drilling dari usia 4 ke 5 tahun ketika mau tidur

Dan pesanku ke ayah saat berangkat kerja: Ayah...ayah jalan hati2 ya. jangan ambil jalur yang bukan haq ayah. jangan ngebut kalo telat terima konsekwensi dunianya dari kantor. jangan ngebut karena telat. ingat ada yang nunggu di rumah. Harus tertib di jalan supaya aman dan nyaman---)beberapa kali masih selalu kuingatkan bukan karena nggak tertib tapi karena demontrasi di hadapan si bujang

Ahklak muslim tercermin dari bagaimana mereka berpikir, bertindak dan memutuskan

Ketika akhlak kita baik, kita nggak perlu ada polisi, guru, teman bahkan kiayi untuk bertindak benar dan baik karena Alloh ada: menyaksikan, mencatat dan membalas

Tidak ada komentar: