Selasa, 05 Juli 2011

Ada satu profesi yang selalu kita jumpai di rumah kita.

salah satunya khodim ataw pelayan, PRT, rewang.
Sudah jadi agenda materi anak-anakku adalah materi tentang memuliakan dan mensyukuri adanya khodim di rumah.

Hal ini karena seringkali melihat anak-anak yang mempunyai pembantu di rumah kurang bisa mensyukuri dan memuliakan pembantunya. Padahal sudah jelas kehadiran pembantu sangat membantu kita. Para ibu banyak yang bisa melakukan tugas rumah tangganya tanpa pembantu tapi nggak bisa di sangkal bahwa dengan pembantu tugas2 rumah tangga jadi terasa lebih ringan. Lebih banyak waktu bagi ibu-ibu untuk mengurus hal lain karena beberapa pekerjaan sudah di kerjakan pembantu. alangkah tidak pantasnya kehadiran pembantu yang sangat-sangat membantu dan meringankan kita tidak kita muliakan.

Kehadirannya hanya sebatas seorang pembantu yang kadang di lihat sebelah mata, di teriaki untuk mengambil ini itu...di marahi bila salah mengerjakan sesuatu...masyaAlloh...karena nggak mau anak-anakku melakukan itu materi memuliakan khodim sedikit dan ringan aku berikan. Semua kembali pada ketauladanan...hal yang selalu ku ingat: "keteladanan lebih efektif dari 1000 kata" Dari hal memanggil pembantu ku biasakan dengan nada baik tidak tinggi, sesekali bercanda dan nggak ada batas bila duduk. pembantu ya duduk di kursi bukan di bawah kita. Hal2 dimana pembantu melakukan kesalahan aku ingtkan hati ini lebih baik ada pembantu salah sekali-sekali daripada nggak ada pembantu mengerjakan banyak hal dan cape. jadi klo pembantu melakukan kesalahan ya di maklumi saja. Toh aku pribadi pasti juga nggak luput dari salah...sesekali membuatkan minuman dan menyajikan makanan ringan. sesekali membuat kejutan kecil. memberikan hadiah nggak mahal tapi dibuat seru saat memberikannya. entah itu meletakan di balik pintu, di suruh mencari dan pas ketemu di suruh buka kemudian di sampaikan: bu...itu untuk ibu...makasih udah bantu2 ya bu...kucium tangan keriputnya...
Hal-hal seperti ini kadang membuat aliran air mata di pipi ibu-khodim yang biasa aku panggil 1 tahun lalu aku pindah rumah...karena jauh ibu nggak bisa kerja di tempatku. Ibu nangis dan nangis...dan setiap kali ku sambangi rumahnya ibu minta kembali kerja dan mendoakan aku punya rumah dekat rumahnya... Ketika aku harus kembali ngurus bapak di rumah bapak...betapa senangnya ibu ketika diminta kembali kerja. dan hati ini syukur. aku dan ibu sama-sama cocok...

Mengapa memuliakan pembantu itu penting??
1. memuliakan sesama manusia termasuk akhlakul karimah *Anas pelayan nabi 10 tahun ikut nabi belum sekalipun dia mendengar nabi berkata huss!!-->kata2 kasar
2. Barang siapa yang tidak syukur pada manusia dia tidak syukur pada Alloh (hadits)
3. Whai orang-orang beriman, janganlah suatu qoum menghina qoum lain karena boleh jadi qoum yang di hina lebih baik dari mereka yang menghina. Dan janganlah pula wanita menghina wanita lain boleh jadi wanita yang dihina lebih baik dari yang menghina -QS.AL hujurat (49) :11-


Dengan adanya dalil di atas... ingin rasanya mempunyai anak yang berakhlakul karimah...

Dan buahpun ku petik...

Di siang hari yang terik...setelah lelah dan kepanasan berjalan kaki dari halte bis.
Sesampainya di rumah mbah kakak bilang: "bund, kita buat teh manis kasih es yukk..kita buat 3. buat bunda, abi sama bu'tum (pembantu di rumah) kita buatin teh es manis trus kita kasih ibu tum buat hadiah supaya dia seneng.."

panas dan cape' rasanya berkurang melihat kakak mau berbuat baik dan memikirkan orang lain.. kakak buat teh manis sendiri dan di antar ke atas tempat bu'tum menyetrika pakaian... MasyaAlloh... Semakin yakin akan pertolongan Alloh...bahwa apa yang kita niatkan kita amalkan akan membuahkan hasil



Tidak ada komentar: