Kamis, 20 Februari 2014

Rabu, 23 Oktober 2013

our kids our hope

Setiap tahun ajaran nggak bisa di sangkal Allah dengan caraNYA menitipkan anak-anak yang semakin tahun semakin super. Beragam faktor pembentuk anak dengan segala kelebihan dan banyaknya kekurangan seperti makanan fast food, makanan berpewarna, makanan merMSG, makanan dan minuman dengan tingkat kemanisan diluar batas normal dan bahan pemanis buatan yang semua ini di makan anak-anak. Masuk dan di proses dalam tubuh, jadilah jaringan. Jaringan ini berpengaruh pada emosi, cara berpikir dan daya konsentrasi.

Di tambah.... Para orangtua yang bisa beli gadget baikuntuk diri sendiri dan bahkan untuk anak-anak mereka yang belum perlu dan belum waktunya menggunakan. Dan semua ini diberikan mayoritas orangtua dengan TANPA EDUKASI dan tanpa pengawasan. Habislah waktu anak-anak kita bergelut dengan game. Duduk diam, tennag, pikiran, perasaan dan emosi masuk dalam game. Dan ini...mempengaruhi bagaimana anak kita bersikap, berpikir dan berkehendak. lagi-lagi...daya konsentrasi juga di serang.

Usia abira kini 8tahun, jadi lebih dari itu kuantitas tahun saya mengajar. Oke, gampangnya sesuai usia abira saja. 8tahn saya mengajar. ambil mudahnya saja ya :D
Selama saya mengajar setiap tahun anak-anak baru di sekolah kami mengalami penurnan tingkat konsentrasi dan ketertarikan akan belajar. Ini saya ambil penilaian keseluruhan. Meski detilnya beberapa anak masih bs focus dan tertarik serta punya memori baik. Tapi selebihnya "rata-rata" konsentrasinya rendah, sikapnya tak terarah.

2 faktor dari makanan dan gadget masih di tambah perlakuan orangtua dan guru yang seringkali "KASAR'. Memaksa, tak mau mendengar, tak menyelesaikan masalah anak. Maka rangkaian penderitaan anak bertambah. Orang dewasa yang seharusnya menjadi pembimbing, pengayom sedikit bergeser fungsinya.

Ibu-ibu yang Rasululloh sebut sebagai: "madrosatul ula" nya anak-anak kita mari rapatkan barisan, ambil dan maksimalkan fungsinya untuk anak-anak kita. tak usah repot berteriak akan apa yang terjadi di pemerintahan. Sebab kondisi itu terjadi juga sebab gagalnya fungsi pendidikan dan ahli didik secara mayoritas. Maka cukup  ambil tindakan besar di lingkungan kecil "keluarga" untuk benahi pendidikan anak-anak kita.

Hari ini, apapun posisi dan porsi kita di keluarga entah sebagai ibu pekerja atau ibu rumah tangga maksimalkan yang kita bisa dan punya. Jangan serahkan anak kita pada gadget sebagai ganti baby sitter mereka.

*mother journey

Anakku guruku

Kejadian di Sekolah tadi jadi mengingatkan saya akan pertanyaan abi di TK kecil dulu. Waktu itu saya sudah mengurangi kegiatan lembaran ke kakak. Tapi kakak masih menagih dan suka kegiatan tulis menulis. Maka saya gunakan buku tulis lagi-lagi dengan materi yg kita sepakati. Dan saya lebih bebaskan kakak untuk menentukan apa yang mau di tulis. "aku mau klasifikasikan serangga aja bund" katanya. Ok jawab saya. suka-suka kau nak :D

Dan dia mulai menulis berurutan ke bawah. Keudian mikir, berhenti nulis dan bertanya:"bund, laba-laba itu termasuk serangga bukan?". saya terus jawab sesuai logika saja memang saat itu. Bahwa secara mudah serangga itu hewan yang bs terbang. Saya bilang sudah tanya guru? kakak:"kata bu guru laba-laba serangga" saya jadi mengernyit. BUka lah google bareng kakak. nemu jawabnya. Laba-laba itu bukan serangga TAPIIII.... di sekolah-sekolah di ajarkan turun temurun laba-laba termasuk serangga *OMG

Dan pagi ini, saya menemui guru-guru masih mengajarkan laba-laba termasuk serangga. 

Maka pengulangan kesalah bertahun....

Sekolah dimana fungsinya adalah tempat mencari ilmu seringkali terbatasi kemmapuan guru dan keterbatasn teknologi dalam mencari informasi. Inilah kondisi yang masih dan sepertinya akan terus kita hadapi. Berapa banyak guru yang mencari jawab dari sumber terpercaya dan terkini, masih banyak guru terkungkung ilmu dan informasi lama dan ituuuuu diteruskan tanpa perubahan.

Dan bisa jadi, saya sebagai orangtua juga melakukan kesalahan yang sama. lalu bila tak mencari info yg sebenarnya anak-anak kita bergulat tahunan mencari ilmu dengan dijejalkan ilmu yang slaah??... dimana fungsi "sekolah"?

*when we teach we learn*
 

Jumat, 04 Oktober 2013

Home Learning of Math

Saya bukan guru kelas jadi materi yang diberikan ke abira selain hasil googling, tanya teman dan saudara yang mengajar juga hasil kesepakatan antara abira dan saya.

Usia 2 tahun 6 bulan kami tak serumah lagi dengan bapak, mbah kakungnya abira. Di rumah bertiga maka banyak waktu yang bisa di gunakan untuk kegiatan. Maka saya infokan ke abira alternatif kegiatannya. Keuntungan dari memberikan kebebasan pada anak memilih kegiatannya sendiri:

1. Kita bisa mengetahui materi dan metode apa yang anak sukai
2. Anak merasa bebas menentukan pilihan dan anak merasa di hargai
3. Materi dan apapun bisa berpikir/mencari ide bersama
4. Memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan ketertarikan, ide dan hobby

Maka dari kebebasan yang saya berikan, kakak lebih sering memilih materi "math". Baik konsep, worksheet atau menghitung benda di sekitar. Tapi worksheet lebih disukai. setiap hari saya buat worksheet matematika atas permintaan kakak. Untuk materi saya kembangkan dari materi play group di montessory-nya. Kewalahn sempat saya rasakan. karena kakak minta lagi minta lagi.... Jadi saya harus memberikan alternatif kegiatan. Meski kadang kakak menolak. "math aja bund...aku suka".
Dan kakak tak suka worksheet yang di toko buku umum. Kakak lebih memilih buatan bunda atau worksheet import. Jadilah saya setiap hari buat worksheet. Murah meriah tapi harus selalu baru :)

Kemampuan yang minim selalu tertantang buat anak lanang






Jumat, 22 Maret 2013

artikel gensela I

Holla holla B & G...

Salam sehat, salam barokah :)

Sehat. Itu incaran semua orang pastinya. Karena dengan sehat banyak hal yg bisa kita lakukan.
Dengan kondisi sehat juga kita melakukan segala aktifitas lebih nyaman dibanding saat sakit. Setuju bila sehat adalah dambaan kita semua.

Sehat adalah kondisi yang benar-benar sehat tanpa keluhan. Dimulai dari ketika bangun pagi kondisi bugar, segar, bertenaga. Bukan lesu, lemah, lelah. Kondisi tubuh yang sehat sesungguhnya juga tanpa bersin-bersin di pagi hari, hidung mampet atau tenggorokan berlendir atau kering. Bila kita dapatkan kondisi tubuh kita ada keluhan tersebut salah satunya....hey hey...B & G harus waspada. Ini alarm tubuh menginformasikan ke kita bahwa tubuh di bagian dalam "not OK".

Setelah kita dapat informasi dari tubuh hal pertama yang harus kita lakukan adalah: jangan mengabaikan. Informasi yang disampaikan oleh tubuh harus kita tindak lanjuti dengan tindakan yang benar. tindakan yang benar adalah memberikan asupan dan nutrisi serta hal yang dibutuhkan tubuh seperti istirahat. Adapun asupan dan nutrisi yang bisa membuat kondisi tubuh membaik. asupan itu adalah sayuran dan buah.

Bila kita benar-benar ingin sehat banyaklah makan sayur dan buah. Sayuran yang minim olahan. baik sayuran mentah atau sayuran yang hanya disiram air panas adalah sayuran yang di butuhkan tubuh untuk mendapatkan kondisi sehat yang sesungguhnya. Karena sayuran minim olah sejatinya masih mengandung vitamin, serat dan enzyme yang masih baik. enzyme pada sayuran akan mati di suhu 100derajat meskipun hanya sedetik (proses memasak). Perlu diperhatikan pula bahwa pencucian dan pemotongan sayuran serta buah harus benar supaya kandungan vitaminnya tidak rusak. Cucilah lebih dulu sayuran atau buah baru kemudian di rajang atau di kupas. Bukan sebaliknya.

Sehat yang kita dambakan sebaiknya kita mulai sejak sekarang. Saat ini banyak orang tua kita yang menderita penyakit dari pola makan seperti: stroke, diabetes militus, kanker, dll. Semua itu bukan penyakit keturunan secara gen. Tapi pola makan para orang tua kitalah yang diturunkan ke kita sehingga penyakit yang diderita secara garis keluarga sama.

B & G, hanya dengan berdoa pada Allah dan melakukan tindakan nyata: makan sayuran dan buah setiap hari dan dalam jumlah yang cukup untuk tubuh, Insyaallah keluhan keseharian seperti: lelah, lesu, bersin-bersin, pusing, migrain akan hilang. Secara mudah sayuran dan buah itu bahan makanan yang mudah dicerna tubuh sehingga tidak meninggalkan sampah pada pencernaan yang bila menumpuk didalam tubuh sampah makanan (seperti daging, zat-zat yang disuntikan pada ayam broiler, minyak yang untuk menggoreng atau mengolah makanan, gula, dll) maka akan menjadi racun dalam tubuh. Bila racun ini tidak dibersihkan dengan cara memperbaiki pola makan yang memperbanyak buah dan sayur tidak menutup kemungkinan penyakit2 orangtua kita akan kita wariskan dari cara kita mengkonsumsi makanan yang bisa mengakibatkan timbunan sampah menahun di dalam tubuh.

Dengan mengubah pola makan berbasis sayur dan buah serta mengutamakan doa, insyaallah kita bisa merasakan sehat yang sesungguhnya. Dan merasakan sehat hingga usia tua.

Semoga sehat, Semoga barokah :D